Klaten, saktenane.com
Pemerintah Siap Siagakan Pengungsian dan Jalur Evakuasi Merapi. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten kini tengah mensiapsiagakan mekanisme, sarana dan prasarana pengungsian dan evakuasi guna mengantisipasi apabila sewaktu-waktu terjadi bencana alam Gunung Merapi.
Pemkab Klaten menggelar rapat koordinasi kesiapsiagaan Gunung Merapi bersama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Organisasi Perangkat Daerah, TNI-POLRI, dan relawan, Selasa (07/07/2020).
“Melihat perkembangan aktivitas gunung Merapi saat ini, diperlukan kesiapsiagaan pemerintah daerah. Bilamana terjadi sesuatu, pemerintah dapat hadir ditengah masyarakat. Maka saat ini kita lakukan antisipasi, kita persiapkan lebih awal. Sehingga kita bisa memberikan pelayanan pada masyarakat secara maksimal” terang Sekda Kabupaten Klaten Jaka Sawaldi dalam rapat yang digelar di Pendopo Pemkab Klaten.
Sekda memaparkan bahwa beberapa poin yang disiapkan diantaranya berkaitan dengan jalur evakuasi maupun jalur alternatif, tempat pengungsian, desa paseduluran, data Covid-19 desa pengungsi maupun penerima, adanya fasilitas sekolah yang dimungkinkan untuk pengungsian, kesiapan logistik, dan data-data (penduduk, armada, ternak, dan kelompok rentan).
Berkaitan dengan desa asal, setidaknya ada 13 desa yang akan dievakuasi jika terjadi bencana gunung berapi. Kemudian, untuk desa penerima atau desa paseduluran sebanyak 26 desa penerima yang ada di 5 kecamatan di Kabupaten Klaten.
Sementara itu Sekretaris BPBD Klaten Nur Tjahjono mengungkapkan bahwa
kesiapsiagaan itu penting untuk dilakukan sebagai bentuk antisipasi. Terlebih dengan melihat perkembangan aktivitas Gunung Merapi saat ini. Dalam hal ini kesiapan BPBD dan pihak-pihak terkait sangat diperlukan.
“Besok pagi mulai akan dilakukan tindakan di lapangan. Kita sudah buat tim dan sudah kita bidang-bidangnya Termasuk untuk shelter yang ada akan kami persiapkan” ujar Nur Tjahjono
Sebagai informasi, saat ini Gunung Merapi masih berada dalam status waspada level ll. Masyarakat dihimbau untuk menjaga jarak aman radius 3km dari puncak gunung. Berdasarkan rilis resmi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, pada Minggu 21 Juni 2020 terjadi dua kali erupsi letusan eksplosif dengan tinggi kolom mencapai kurang lebih 6000 meter dari puncak.(red)