Klaten, saktenane.com
Bentrok antar kelompok di sekitaran Pasar Pedan, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten mengakibatkan 1 orang terluka sehingga harus dilarikan ke rumah sakit. Bentrok yang terjadi Minggu (04/10/2020) malam, sekira pukul 19.30 WIB dipicu oleh karena kesalah pahaman antara mereka.
Kapolres Klaten AKBP Edy Suranta Sitepu menyatakan, akar permasalahan bentrokan ini hanya karena salah paham, dan diantara mereka ada yang mengunggah di media sosial sehingga teman-teman mereka berdatangan.
“Ini murni masalah pribadi, kemudian disampaikan ke media sosial dan akhirnya teman-temannya datang dan terjadilah saling lempar batu,” ujar Kapolres, Minggu (04/10/2020) malam.
Dalam kejadian tersebut, menurut Kapolres, polisi mengamankan 74 orang yang diduga terlibat dalam aksi bentrokan. Mereka diamankan di Mapolres Klaten. Polisi juga turut menyita sejumlah barang bukti seperti tongkat dan besi serta senjata tajam.
“Kami telah berhasil mengamankan 74 orang. Kini semua sudah digelandang ke Mapolres Klaten untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Mereka sedang diperiksa satu per satu secara maraton oleh penyidik,” ungkapnya.
Kapolres menyebutkan, ada satu korban pemukulan yang harus dibawa ke rumah sakit karena mengalami luka serius.
“Selain untuk dirawat juga untuk dilakukan visum,” kata Kapolres.
Mengenai kronologi kejadian, seorang saksi mata warga Kampung Sewu, Desa Keden, Kecamatan Pedan yang tidak mau disebutkan identitasnya menyampaikan, sebelum terjadi peristiwa itu awalnya ada empat orang yang datang mencari seorang warga Kampung Sewu.
“Katanya mencari seseorang pemuda di Kampung Sewu untuk menagih hutang. Janjinya utangnya mau dibayarkan jam 8 malam,” ucapnya.
Menurutnya, saat berada didalam rumah, pemuda yang dicari empat orang itu dipukul menggunakan besi. Selanjutnya keempat orang itu langsung pergi meninggalkan Kampung Sewu. Pemuda yang menjadi korban pemukulan mengalami luka yang serius.
“Selanjutnya sekitar setengah jam kemudian, ada rombongan kembali datang, jumlahnya sangat banyak hampir seratusan. Mereka mengamuk dan merusak beberapa barang dagangan milik warga sekitar dan sebuah gerobak sate,” jelasnya.
Ia menambahkan, setelah sekitar 15 menit mengamuk dan merusak barang-barang di Kampung Sewu, akhirnya mereka keluar ke jalan Ronggo Warsito dan bentrok dengan kelompok lain. (ino)