Klaten, saktenane.com
Seorang oknum kepala desa berinisial NY harus berurusan dengan aparat penegak hukum karena diduga melakukan tindak pidana penggelapan.
Oknum kades ini dilaporkan oleh Harry Priyanto, warga Desa Karanganom, Kecamatan Klaten Utara kepada polisi karena diketahui, NY yang awalnya menyewa mobil milik Harry, ternyata malah digadaikan kepada orang lain. Hal ini terungkap saat konferensi pers di Mapolres Klaten, Kamis (12/08/2021) siang.
Kapolres Klaten melalui Kasatreskrim Polres Klaten AKP Andriansyah R Hasibuan menyampaikan kronologi kejadian berdasarkan keterangan pelapor, NY menyewa mobil pelapor meski hanya dengan membayar uang muka sebanyak lima ratus ribu rupiah dari uang sewa yang seharusnya dibayar yakni sejumlah Rp. 1.875.000,-.
“Setelah selama seminggu menyewa mobil, NY bilang kepada pelapor untuk memperpanjang masa sewa mobilnya sampai bulan Juni atau sekitar dua minggu lagi, sementara uang sewa selama seminggu belum juga dibayar penuh. Dan pelapor menolak permintaan perpanjangan masa sewa mobil yang diajukan NY,” ujar AKP Andriansyah.
Lanjut Kasatreskrim, setelah diselidiki pelapor, ternyata akhirnya diketahui, mobil milik pelapor digadaikan oleh NY kepada orang lain dengan nilai 25 juta rupiah.
“Setelah ditagih berulangkali NY tidak juga segera mengembalikan mobilnya, kemudian pelapor melaporkan kejadian tersebut ke Polres Klaten,” ungkapnya.
Menurut Kasatreskrim, dari hasil pemeriksaan polisi diketahui, ternyata NY ini juga terlibat dalam beberapa kasus antara lain penggelapan dana desa, menggadaikan sertigikat tanah kas desa dan kasus yang lainnya.
AKP Andriansyah menyebutkan, perbuatan NY termasuk dalam tindak pidana penggelapan barang milik orang lain yang diancam dengan pasal 372 KUHP dengan ancaman hukuman penjara selama lamanya 4 tahun.
“Adapun barang bukti yang berhasil didapat yaitu berupa 1 unit mobil Honda Jazz, 1 buah hand phone merk Red Me dan kwitansi sewa menyewa mobil,” tambahnya.
Dari pengakuan tersangka saat ditanya untuk apa uang hasil tindak pidana penggelapan mobil itu, NY mengatakan, uang habis untuk membayar hutang biaya persiapan pemilihan kepala desa dan biaya hidup sehari hari. (ino)