Kedungampel, Dulu Juara Desa Ramah Lingkungan Kini Terserang Cikungunya

Klaten,  saktenane.com

Desa Kedungampel, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten merupakan sebuah desa yang pernah menyabet Juara 1 Desa Ramah Lingkungan Tingkat Kabupaten Klaten. Karena memang di desa tersebut lingkungannya tertata asri, dari pengelolaan sampah, limbah cair rumahtangga hingga tanaman di pekarangan warga terkelola dengan baik. Namun saat ini di desa setempat tengah diterjang wabah Cikungunya.

Untuk mengendalikan populasi nyamuk yang menularkan penyakit tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten melakukan fogging di Dk Patoman RW 05 Desa Kedungampel,Kecamatan Cawas. Pengasapan ini untuk membunuh nyamuk penyebab chikungunya hingga menyebabkan 47 warga setempat terjangkit.

Kepala Desa Kedungampel Karmo mengatakan, sesuai laporan yang masuk ke Pemerintah Desa (Pemdes) bahwa warga yang terjangkit chikungunya hingga saat ini sejumlah 47 orang di wilayah RW 05 Patoman Kedungampel Cawas.

“Ini di wilayah RW 05 Patoman ada dua RT dengan jumlah penduduk kurang lebih 130 jiwa. Dari jumlah itu 47 orang terjangkit chikungunya, mereka ada anak-anak, remaja dan orang tua. Mereka yang terjangkit itu sembuhnya bervariasi ada yang tiga hari, seminggu bahkan sebulan,” katanya saat ditemui media Rabu (22/12/2021) .

Warga mengaku gejala serangan chikungunya ini awalnya badan mengalami demam tinggi. Kemudian diikuti rasa nyeri di seluruh persendian dan bintik-bintik merah di kulit. Selanjutnya bagian tubuh lain, seperti kaki dan tangan sulit untuk digerakan  atau mengalami kelumpuhan.

Penyakit chikungunya ini menyerang warga desa tidak serantak, namun secara bergantian. Setelah sejumlah penderita sembuh  tidak lama berselang muncul penderita baru dan rata-rata menyerang satu keluarga.

“Selain demam, semua tulang rasanya nyeri, seperti orang lumpuh. Dengan fogging semoga bisa memutus rantai penyebaran penyakit ini, “ ujar Surip, salah satu penderita chikungunya.

Ditemui terpisah, kepala Puskesmas Cawas 1, dr. Ambar Retnoningsih menyatakan, kegiatan fogging untuk menghambat penyebaran chikungunya yang tengah menjangkit di Desa Kedungampel Kecamatan Cawas ini telah memenuhi kriteria, karena warga yang terjangkit chikungunya lebih dari 15 orang.

“Penanganan chikungunya itu sebetulnya lebih diarahkan ke pemberantasan sarang nyamuk. Makanya, masyarakat selalu diimbau selain menjaga kesehatan individu, juga lingkungan,”ucapnya. (ino)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *