Gunungkidul, saktenane.com
Bupati H.Sunaryanta melakukan panen perdana jagung hibrida bersama Kelompok Tani Ngudi Rejeki Dusun Tugu Kalurahan Sumberejo Kapanewon Semin, Kamis(13/1/2022).
Selain melakukan panen di lokasi petak lahan milik Kelompok Tani Ngudi Rejeki,Bupati juga langsung melakukan penghitungan hasil produksi jagung menggunakan sampling ubinan. Dari perhitungan tersebut diperoleh hasil produksi 86 kwintal per hektar jagung pipil kering.
Lurah Sumberejo Sudirman dalam sambutanya mengatakan bahwa dalam pengembangan tanaman jagung ini di lakukan secara Swadaya. Kalurahan Sumberejo menjadi bagian wilayah yang mampu mewujudkan ketahanan pangan dengan surplus pangan. Dalam budidaya penanaman jagung ini dalam kurun waktu 3 bulan sudah bisa panen. Sehingga sektor pertanian ini mampu memacu perekomian di 16 padukuhan Kalurahah Sumberejo.
“Untuk meningkatkan kesejahteraan petani masih dibutuhkan dukungan dari pemerintah daerah melalui pembangunan infrastruktur dan khususnya program kebutuhan air pertanian” terang Sudirman.
Sudirman menambahkan bahwa pemanfaatan anggaran dana desa tahun 2020 telah digunakan 40% untuk program bantuan sosial BLT, 20% untuk program ketahan pangan dan 8 % untuk penanganan covid-19.
Sementara itu Ketua kelompok tani Suraji, mengatakan bahwa sampai saat ini kelompoknya telah beranggotakan petani sebanyak 126 orang, dengan luas wilayah lahan mencapai 48,7 Ha meliputi lahan pertanian sawah seluas 10,72 Ha, tegalan 22,34 Ha, pekarangan 11,41Ha dan lainya seluas 3,80 Ha.
“Untuk Komiditas unggulan merupakan tanaman pangan jagung padi hortikultura dan tembakau. Dengan pola tanam pada MH 1 berupa tanaman padi dan palawija, pada MH 2 untuk tanaman padi dan palawija, hortikultura, sedangkan di musim kemarau untuk polowijo dan tembakau,” terang Suraji.
Dalam hal ini untuk pertanian produktivitas jagung sangat signifikan, mencapai produktivitas 8,33 kg. Jika di konversi mencapai 86,6 kwintal per hektar jagung pipil kering. Adapun kendala yang di hadapi sebagian petani adalah ketersediaan air di musim kemarau, sarpras pengolahan lahan, pasca panen, dan kaderisasi petani karena minimnya minat milineal di sektir pertanian dan memilih pekerjaan sektor formal.
Ketua BPP DIY Suharsono sangat mengapresiasi panen raya ini, karena Gunungkidul menjadi yang pertama pada bulan Januari ini melaksanakan panen perdana di DIY.
“Dengan upaya semangat dan program pertanian sehingga mampu berproduksi 2 kali dalam setahun. Kedepannya dengan teknologi mulai perbenihan, budidaya, penyiapan lahan, optimis penyedian bahan pangan ternak dari tanaman jagung tidak menjadi kendala lagi sehingga mampu mewujudkan Gunungkidul sebagai gudang ternak dan Gudang pangan. Selain itu untuk meningkatkan kesejahteraan petani strategi juga menjadi penting untuk menjaga harga pasar,” ungkapnya.
Di sampaikan Kepala Dinas Pertanian Rismiyadi, SP. M.Si terkait langkah yang lebih prioritas dalam waktu dekat adalah menginisisasi perbenihan jangung.
Melihat minat masyarakat yang semakin tingi, program pembenihan sebelumnya sudah dilakukan di Kapanewon Ponjong dan Nglipar dengan lahan seluas 20 hektar harapanya tidak hanya menjadi penghasil produk namun juga penghasil benih, sehingga masyarakat akan semakin maju dan mandiri dan luas lahan tambah tanam juga semakin meningkat.
Bupati H.Sunaryanta mengapresiasi peran kelompok tani Ngudi Rejeki untuk pengembangan pertanian khusunya jagung dalam panen perdana ini. Bupati juga menyampaikan bahwa sektor pertanian sebagai salah satu program prioritas pembangunan harus terus di dukung dengan berbagai upaya dan regulasi.
“hal ini penting untuk mengakselerasi pertanian semakin maju dan berkembang serta berdampak nyata pada kesejahteraan masyarakat petani, dukungan untuk program sarana prasarana khususnya air di musim kemarau, dapat mengajukan permohonan kepada pemerintah melalui dinas terkait, selain itu menyingung tentang kebutuhan pupuk, pemerintah daerah telah memberikan regulasi kuota dan kemudahan dalam akses pupuk, dalam program pembangunan infrastruktur juga di harapkan dapat di dilakukan melalui musrenbang” terang Bupati.
Kegiatan panen jagung ini juga di lakukan simbolis penyerahan bantuan kepada kelompok tani dan KWT berupa bantuan alat mesin perajang tembakau untuk 2 kelompok tani masing masing senilai Rp.10.500.000 dan bantuan program irigasi pengairan dangkal kepada 2 kelompok tani senilai Rp. 142.500.000.
Bupati berharap dengan bantuan ini mampu meningkatkan produktivitas sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Hadir dalam acara panen raya ini Bupati H. Sunaryanta, Kepala BPTP DIY Suharsono, Kepala Dinas Pertanian, Rismiyadi, M.Si, Panewu Semin Drs Witanto, Lurah Tugu Sumberejo, Forkopimpan, penyuluh dan para kelompok tani.**