Dialog Warga Desa Dukuh Delanggu Dengan Pihak Pabrik Masih Deadlock

Klaten, Saktenane.com

Dialog warga Desa Dukuh, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten dengan pihak pabrik masih deadlock. Warga Desa Dukuh dan pihak pabrik garmen PT Sumber Sandang Top duduk bersama membahas permasalahan yang terjadi dalam proses pembangunan pabrik, dimana yang menjadi akar permasalahan yakni keberadaan Sungai Sigong yang berada di dalam lingkungan pabrik.

Dialog yang digelar di aula kantor Desa Dukuh, Senin (22/06/2020)pagi, merupakan langkah penyelesaian protes warga di tempat pembangunan pabrik garmen tesebut pada hari Jumat tanggal 19 Juni 2020 lalu.

Dialog antara warga Desa Dukuh dengan perwakilan dari pihak pabrik garmen yang diprakarsai oleh Pemerintah Desa setempat yang juga dihadiri oleh Forkopincam Delanggu ini sempat memanas karena masing masing pihak bersikukuh dengan pendapatnya.

Salah satu pokok pembahasan yang sangat penting yakni keberadaan Sungai Sigong yang berada di dalam lingkungan pabrik. Warga Dukuh merasa keberatan dengan kebijakan pihak pabrik yang menempatkan sungai di dalam pabrik.

Warga meminta Sungai Sigong yang mengairi 73 Ha sawah ini tetap berada di luar pabrik, karena Sungai Sigong berfungsi sebagai saluran irigasi untuk mengairi lahan pertanian warga Dukuh Delanggu dan Trasan Juwiring.

Hampir semua perwakilan warga yang hadir menyampaikan keberatan jika keberadaan sungai tetap didalam area pabrik. Disamping itu warga juga mempermasalahkan jalan akses masuk ke lokasi pabrik. Warga juga mempertanyakan kenapa pihak pabrik tidak pernah mengajak berembuk selama proses awal pembangunan pabrik.

“Dalam pembahasan izin, mestinya warga diajak rembugan, tapi ini tidak pernah. Warga tetap menghendaki sungai harus diluar area pabrik, ” ucap Sugiyono.

Sementara Kepala Desa Dukuh, Supeket Joko Setyawan mengatakan, pertemuan warganya dengan perwakilan pihak pabrik garmen sudah berlangsung selama tiga kali. Materi di setiap dialog sama, yakni warga meminta Sungai Sigong tidak berada di dalam pabrik.

“Selain masalah sungai juga mengenai jalan, perijinan dan ganti rugi. Kami berharap pertemuan yang akan datang, pemilik pabrik Pak Purwono bisa hadir, bukan hanya perwakilan saja, agar dalam pembahasan masalah ini menghasilkan keputusan,” ucap Supeket.

Ditempat yang sama, Pelaksana Tugas (Plt) Camat Delanggu, Joko Suparja, menyatakan bahwa manajemen pabrik sudah mengantongi izin mendirikan bangunan (IMB).

” Saluran irigasi harus tetap dipertahankan agar tetap berfungsi mengairi lahan pertanian warga. Semuanya bisa dirembug dengan sareh, ini semua terjadi karena kurang koordinasi saja,” ujarnya.

Priyono selaku wakil dari pihak pabrik garmen PT Sumber Sendang Top menyampaikan, manajemen pabrik sudah mengantongi 21 perizinan. Selama ini, manajemen pabrik baru memperbaiki tanggul sungai. Belum ada kegiatan pembangunan gedung pabrik.

“Kami berharap sungai tetap di dalam area pabrik. Kami menjamin warga atau petani dapat mengecek saluran air sewaktu-waktu. Sungai akan tetap berfungsi dengan baik bahkan lebih lancar,” ungkap Priyono.

Pertemuan warga dengan pihak pabrik berakhir deadlock, tidak menghasilkan keputusan apapun, dan akan dilanjutkan pada hari Senin pekan depan. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

klik88 KLIK88 LOGIN daftarklik88 tok99toto opung4d https://rtp-onfireklik88.online/ mix parlay scatter hitam login bom29toto situs bom29toto rtp klik88 terbaru slot gacor slot toto link slot