Klaten Kehilangan Seniman Hebat, Ki Joko Krisnanto Telah Berpulang

Klaten, saktenane.com

Thok thok…, thok thok…, thok thok…. Suara kentongan ketoprak yang dipukul oleh sang isteri Endang Dwi Wahyuni dengan diiringi gending karawitan mengantarkan pemberangkatan jenasah Almarhum Ki Joko Krisnanto dari rumah duka di Omah Wayang Dukuh Jombor, Desa Sumberejo, Kecamatan Klaten Selatan menuju tempat peristirahatan terakhirnya di Makam Sasonoloyo Dukuh Jombor, Desa Sumberejo, Kecamatan Klaten Selatan, Kabupaten Klaten, Minggu siang, 30 Agustus 2020 sekitar pukul 13.45 WIB.

Terharu…., seolah dada para pelayat penuh sesak, sekan tidak percaya jika suara kentongan ketoprak tersebut adalah pertanda pemberangkatan jenasah almarhum Ki Joko Krisnanto ke tempat pemakamannya dan bukan sebagai adegan ketoprak di suatu panggung pementasan yang biasa disutradari almarhum.

Itulah sekelumit suasana upacara mengharukan pemakaman Almarhum Ki Joko Krisnanto sang sutradara ketoprak Dewan Kesenian (Wankes) Kabupaten Klaten sekaligus Ketua Komite Teater Wankes Klaten.
Saat ini Wankes Klaten dan dunia seni budaya di Kabupaten Klaten sedang berduka, pasalnya sutradara ketoprak Wankes Klaten sekaligus Ketua Komite Teater Wankes Klaten, Ki Joko Krisnanto pada Sabtu sore, 29 Agustus 2020 sekitar pukul 16.30 WIB berpulang ke rahmatullah Allah SWT di RSUP dr Soeradji Tirtonegoro Klaten setelah mengaku sakit beberapa saat.

Padahal sebelumnya pada Sabtu pagi Ki Joko Krisnanto bersama jajaran pengurus Wankes Klaten baru saja mengikuti sarasehan seni budaya di Balai Desa Keputran, Kecamatan Kemalang.

Upacara pemakanan Almarhum Ki Joko Krisnanto dilakukan pada Minggu, 30 Agustus 2020 pukul 13.00 WIB. Tampak para pelayat memenuhi halaman dan jalan menuju rumah duka. Karangan bunga dari berbagai kolega termasuk dari Bupati Klaten Sri Mulyani dan Anggota DPR RI Sunarna, berjajar di jalan depan Omah Wayang kediaman almarhum. Upacara pemakaman almarhum Ki Joko Krisnanto juga diikuti para murid Omah Wayang yang mengenakan busana kejawen dan kebaya yang membawa aneka tokoh wayang dan bunga.

Pukul 13.00 WIB upacara pemakaman Almarhum Ki Joko Krisnanto dimulai yang dibawakan pembawa acara Ki Lanjar Wuryanto dari Komite Sastra Wankes Klaten. Upacara diawali dengan atur pambagyoharjo keluarga duhkito yang disampaikan Ki Suwito Radyo yang didampingi para adik dan keluarga yang mengenakan busana kejawen lengkap dengan keris.

Ki Suwito Radyo mengucapkan terimakasih kepada para semua pelayat yang telah berkenan hadir untuk mendoakan Almarhum Ki Joko Krisnanto dan juga memohonkan maaf jika selama hidup di dunia Almarhum Ki Joko Krisnanto terdapat kesalahan terhadap para pelayat dan juga masyarakat. Kemudian semoga amal ibadah dan kebaikannya dalam melestarikan seni budaya tradisional khususnya ketoprak diterma Allah SWT dan semoga seni ketoprak yang dikembangkan Almarhum Ki Joko Krisnanto dapat semakin berkembang.

Bupati Klaten Sri Mulyani mewakili para pelayat dalam atur panglipur yang disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermades) Kabupaten Klaten Joko Purwanto mengatakan, atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Klaten serta masyarakat Kabupaten Klaten mengucapkan berduka cita yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya seniman sekaligus pelaku seni budaya Kabupaten Klaten, Ki Joko Krisnanto. Selama ini Ki Joko Krisnanto telah mendarmabaktikan ilmu dan kemampuannya dalam bidang seni ketoprak, sehingga kesenian ketoprak di Kabupaten Klaten dapat berkembang hingga saat ini.

Buktinya, kata Bupati Klaten seperti dikutip H Joko Purwanto, pentas ketoprak rutin di RSPD Klaten setiap Malam Jumat Legi sebagai bukti kesungguhan Almarhum Ki Joko Krisnanto dalam melestarikan dan mengembangkan seni ketoprak. Untuk itu atas nama pribadi, Pemkab Klaten dan masyarakat Kabupaten Klaten mendoakan meninggalnya Almarhum Ki Joko Krisnanto tergolong husnul khotimah, semua amal kebaikannya diterima Allah SWT, diampuni dosanya dan Almarhum Ki Joko Krisnanto dimasukkan surga-Nya Allah SWT.

Ketua Harian Wankes Klaten, FX Setyawan DS dalam membacakan riwayat singkat Almarhum Ki Joko Krisnanto mengatakan, Joko Krisnanto lahir di Klaten, 20 Juli 1963 putra Almarhum Ki R Soemijanto Tiksnodarsono dan Kartini. Ki Joko Krisnanto meninggalkan satu isteri Endang Dwi Wahyuni dan empat anak masing-masing C Dyah Ayu Nugraheni-Brandon Perdana Putra, Septian Tyas Dian Anggraeni-Muhammad Shodiq, Tri Andika Christy Andari dan Krisadi Danan Kusuma dan dua cucu masing-masing Kayla dan Nuha.

Dikatakan, semasa hidupnya Almarhum Ki Joko Krisnanto menggeluti pekerjaan sebagai sutradara ketoprak, penyungging wayang, narasumber pelatihan seni budaya, juri lomba ketoprak, inisiator ketoprak Jemuwah Legen RSPD Klaten. Kemudian merintis Festival Ketoprak Pelajar (FKP) bersama Amigo Grup Klaten dan Bondan Nusantara, Ketua Komite Teater Wankes Klaten dan sebagai Duta Seni Kota Kabupaten Klaten.

Lebih lanjut FX Setyawan mengatakan, pengalaman berkesenian Almarhum Ki Joko Krisnanto antara lain dimulai 1989 sebagai pemain ketoprak Siswa Budaya, Sekar Budaya Prambanan, Ngudi Budaya Ngawi, Wata Budaya (Marwata Kawer), PS Bayu Gita Gati Yogyakarta dan pemain ketoprak Among Mitra Marsudi. Antara 1990-1992 sebagai pimpinan Ketoprak Tobong Langen Budaya di Klaten, 1991 pelatih ketoprak Karya Budaya dengan pemain perangkat desa se eks Kawedanan Gondangwinagun.

Kemudian, kata FX Setyawan, pada 1991 Almarhum Ki Joko Krisnanto menciptakan Wayang Babad berupa wayang lakon dan tokoh ketoprak yang karyanya sampai sekarang disimpan di Museum Ronggowarsito Semarang. Pada 1992 Almarhum Ki Joko Krisnanto terpilih sebagai juara 1 sutradara terbaik ketoprak P4 dan pada 1992 juga ditetapkan sebagai tenaga teknis teater daerah dan pada 1992 juga sebagai penyaji peragaan wayang langka dan baru atau wayang babad di di Museum Ronggowarsito Semarang.

Selanjutnya, kata FX Setyawan, pada 1993 Almarhum Ki Joko Krisnanto terpilih sebagai pemeran pria terbaik Festival Ketoprak Berbudi, pada 2000 mendirikan Kelompok Kerja Muda Teater Rakyat (KKMTR), 2004 terpilih sebagai anggota Komite Teater Wankes Klaten. Pada 2005 sebagai pembina dan pelatih ketoprak Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Budaya Universitas Widya Dharma (Unwidha) Klaten, 2007 terpilih sebagai sutradara terbaik festival ketoprak piala Gubernur Jawa Tengah.

Setelah itu, ujar FX Setyawan, pada 2007 merintis Festival Ketoprak Pelajar (FKP) bersama Amigo Grup Klaten dan Wankes Klaten, 2010 mendirikan Sanggar Omah Wayang, 2011 mendapatkan penghargaan sebagai Tokoh Budayawan Ketoprak dari Bupati Klaten. Prestasi Almarhum Ki Joko Krisnanto lainnya pada 2012 menulis buku cerita rakyat Kajoran, 2013 menulis buku cerita rakyat Rawa Jimbung, 2015 sebagai narasumber Srandul Program Studi Tari Universitas Negeri Semarang dan sampai akhir hayat Almarhum Ki Joko Krisnanto telah melahirkan lebih dari 57 naskah lakon ketoprak.

Selamat jalan Pak Joko Krisnanto semoga selalu berbahagia di surga-Nya Allah SWT. Aamin Ya Robbal Allamiin. Semangat dan karyamu dalam melestarikan seni tradisional khususnya ketoprak di Kabupaten Klaten akan selalu dikenang dan semoga impianmu mewujudkan Kabupaten Klaten Sebagai Kota Ketoprak segera terwujud. (ino)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

klik88 KLIK88 LOGIN daftarklik88 tok99toto opung4d https://rtp-onfireklik88.online/ mix parlay scatter hitam login bom29toto situs bom29toto rtp klik88 terbaru slot gacor slot toto link slot slot thailand