Klaten, saktenane.com
Kemiskinan merupakan permasalahan yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan bangsa Indonesia. Itu pula yang dialami oleh Desa Tijayan, Kecamatan Manisrenggo, Kabupaten Klaten yang merupakan salah satu desa dengan kategori Merah atau desa miskin.
Upaya untuk menanggulangi kemiskinan di desanya, banyak usaha yang sudah dilakukan oleh Kepala Desa Tijayan Joko Lasono. Salah satu upaya tersebut diantaranya dengan mengadakan pelatihan keterampilan yang rutin dilaksanakan sehingga bisa mengurangi angka pengangguran.
Seperti halnya Pelatihan Berbasis Kompetensi Kejuruan Processing yang dilaksanakan di Desa Tijayan selama 20 hari yang dimulai tanggal 01 September 2020 sampai dengan 21 September 2020. Dalam melaksanakan kegiatan ini Pemerintah Desa Tijayan menggandeng Balai Latihan Kerja Dan Tranmigrasi Klampok Banjarnegara.
Kepala Desa Tijayan, Joko Lasono dalam sambutannya mengatakan, tujuan pelatihan ini adalah untuk memberikan keterampilan sehingga warga di Desa Tijayan mampu bersaing di bursa tenaga kerja dan juga untuk memunculkan wirausaha baru sehingga angka pengangguran bisa ditekan.
“Kita harus mengentaskan kemiskinan di desa kita, tahun 2021 Desa Tijayan harus berubah statusnya tidak menjadi desa Merah lagi. Masa selama 40 tahun menjadi desa merah terus,” ujar Joko Lasono, Selasa (01/09/2020)siang.
Joko Lasono menyampaikan kegiatan pelatihan akan dilaksanakan secara rutin dan berkelanjutan dalam rangka meningkatkan perekonomian keluarga dan kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, Kepala Bidang Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Dinas Perindustrian Dan Tenaga Kerja Kabupaten Klaten, Heru Wijoyo menyatakan kegiatan ini merupakan program Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam rangka mengentaskan satu desa miskin dalam satu tahun.
” Satu tahun harus mengentaskan satu desa miskin melalui kegiatan Padat Karya Produktif, Pelatihan Berkompetensi dan Pembangunan Kewirausahaan,” tuturnya.
Lebih lanjut Heru Wijoyo menyebutkan, di Desa Tijayan juga akan diadakan pelatihan dari BLK Semarang 2, dengan peserta warga yang berbeda.
“Untuk peserta hari ini 16 peserta,sedangkan untuk yang dari BLK Semarang 2 nantinya pesertanya 25 orang,” kata Heru Wijoyo, Selasa (01/09/2020).
Heru Wijoyo menambahkan, untuk kegiatan Padat Karya Produktif di Desa Tijayan dilaksanakan dengan membangun kolam ikan. Sedangkan pelatihan difokuskan untuk pengolahan makanan. (ino)