Klaten, saktenane.com
Dampak pandemi Covid-19, membuat berbagai sektor perekonomian lumpuh, tak terkecuali perajin bebek akar bambu di Desa Jambukulon, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten.
Semenjak pandemi, pesanan hasil kerajinan dari bonggol akar bambu di desa setempat mengalami penurunan yang sangat drastis.
Kepala Desa Jambukulon, Slamet Supriyadi mengatakan, akibat pandemi Covid-19, permintaan pasar sangat sedikit sehingga membuat perajin beralih ke usaha lain.
“Dampak pandemi, permintaan dari buyer sepi. Saya sendiri sekarang lebih fokus di bidang pertanian,” ujar Slamet, yang juga perajin bebek akar bambu, Selasa (09/02/2021) siang.
Ia menyebutkan, sebelum pandemi, pembeli lumayan banyak, dari Jepara, Yogyakarta dan Bali. Bahkan dalam sepekan bisa mengirim sampai 3 kali ke Bali.
“Untuk saat ini belum tentu bisa mengirim 1 kali dalam seminggu. Sekarang kalau ada pesenan baru kami buatkan, tidak berani menimbun stok,” ungkapnya.
Ia menambahkan, disamping sepinya pembeli, harga bahan baku saat ini juga naik. Bonggol bambu yang didatangkan dari Bojonegoro, dahulu untuk 1 truk yang berisi kurang lebih 2500 bonggol bambu harganya 4 juta rupiah, namun saat ini sudah mencapai 12 juta rupiah.
“Dulu tenaga yang bekerja di sini 20 orang, sekarang tinggal 3 orang karena memang lagi sepi,” imbuhnya. (ino)