Daun Pohon Kepel Berusia Ratusan Tahun ini Dipercaya Bisa Turunkan Asam Urat

Klaten, saktenane.com

Daun pohon kepel yang sudah berusia ratusan tahun yang tumbuh di belakang kantor Desa Tegalgondo, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, tepatnya di tanah pesanggrahan peninggalan raja Surakarta Sri Susuhunan Pakubuwono VII.

Kepala Desa Tegalgondo, H. Sudjito menyampaikan, daun kepel tersebut dipercaya dapat mengobati penyakit asam urat. Sudah banyak yang mencoba dan berhasil untuk mengurangi asam urat dalam darah.

“Banyak yang datang mencari daun kepel untuk obat asam urat. Beberapa orang malah datang dari luar kota, ada yang dari Sragen dan Mojolaban Sukoharjo,” ujarnya, Rabu (28/04/2021) siang.

Menurut Kades Tegalgondo, dirinya juga sudah merasakan khasiat dari daun kepel tersebut untuk mengobati asam urat.

“Ambil 7 lembar daun, lalu dicuci bersih dan direbus. Air rebusan daun kepel diminum rutin 2 kali sehari, alhamdulillah asam urat saya sembuh,” jelasnya.

Disamping daunnya bisa untuk obat, kata Sudjito, rasa daging buah kepel manis dan harum. Buah ini adalah deodoran alami para puteri Keraton Mataram di jaman dahulu. Keringat puteri-puteri keraton yang makan buahnya akan berbau harum setelah makan buah ini. Air seninya juga akan berbau harum. Napas pun akan harum. Kebiasaan puteri-puteri Mataram ini kemudian ditiru oleh keraton-keraton lain yang ada di Pulau Jawa.

“Khasiat lain buah kepel adalah sifat diuretiknya yang mampu memperlancar air seni. Oleh sebab itu kepel dipercaya mampu membersihkan ginjal. Sayang belum ada penelitian ilmiah yang menerangkan zat-zat apa yang menyebabkan sifat diuretik pada kepel. Kabarnya, dengan sifat diuretiknya buah kepel bisa juga digunakan sebagai alat pencegah kehamilan tradisional,” ungkapnya. (ino)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *