Klaten, saktenane.com
Untuk mencapai hasil produksi pertanian yang maksimal dengan beaya yang rendah, petani di Desa Tumpukan, Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten melakukan penyemprotan padi dengan menggunakan drone.
Penggunaan drone untuk penyemprotan padi ini terbukti lebih efisien dalam menekan beaya produksi, utamanya tenaga kerja jika dibandingkan dengan penyemprotan secara manual.
Operator Drone, Budi menjelaskan, dengan menggunakan Drone XAG P30, hanya dibutuhkan waktu 15 hingga 20 menit untuk melakukan penyemprotan lahan pertanian seluas satu Hektar.
“Untuk luas lahan 1 hektar dibutuhkan 24 liter cairan obat. Drone XAG P30 ini kapasitas tangkinya 12 liter. Jadi harus 2 kali terbang, butuh waktu 15 sampai 20 menit,” ujarnya.
Ia menerangkan, drone dengan tenaga baterai ini mampu menjelajah hingga 1 kilometer dari titik ordinat take off. Sedangkan penggunaan baterai, untuk 1baterai bisa tahan untuk terbang sampai15 menit.
“Operator membutuhkan 2 orang. Ketinggian terbang 2 meter dari ujung tanaman padi agar penyemprotan bisa efektif,” jelas operator drone seharga 300 juta rupiah ini.
Sementara itu, Kepala Desa Tumpukan, Suyamto mengatakan, penyemprotan padi menggunakan drone ini merupakan kerjasama antara pemerintah desa dengan PT Bayer melalui Program Better Life Farming.
” Dari pihak PT Bayer melakukan demplot, sekolah lapangan rutin setiap musim tanam dan temu lapang spesial yang mempertemukan petani di desa yang berdampingan dengan petani disini,” terangnya.
Ia menyatakan, sejak berkolaborasi dengan PT Bayer dan menggunakan produk obat-obatan dari PT bayer, terbukti hasil panennya lebih baik dan harga jualnya meningkat secara signifikan. (ino)