Klaten Sukses Gelar Kejuaraan Panahan Tradisional se-Soloraya

Klaten,  saktenane.com

Federasi Seni Panahan Tradisional Indonesia (Fespati) Klaten berhasil menggelar kejuaraan panahan tradisional bertajuk Liga Jawa Tengah Chapter Soloraya, Minggu (4/5), yang memperlombakan kategori horsebow. Sebanyak 146 pegiat panahan dari lima kabupaten/kota di wilayah Soloraya — Klaten, Solo, Sukoharjo, Boyolali, dan Sragen — turut ambil bagian dalam ajang bergengsi ini.

Kompetisi yang terbagi dalam empat kategori berdasarkan usia dan jarak tembak ini memperlombakan kategori U12 (10 meter), U18 (20 meter), dewasa putri (25 meter), dan dewasa putra (30 meter). Atmosfer kompetisi kian semarak dengan kehadiran Selvina Jayanti, atlet nasional yang akan mewakili Indonesia dalam kejuaraan dunia Fetih Kupasi di Turki pada 25 Mei 2025 mendatang.

Beberapa nama mencuri perhatian dalam kejuaraan ini. Pada kategori U12, Yusuf Affandi dan Farida dari Solo tampil dominan sebagai juara pertama. Sementara di kategori U18, atlet muda Boyolali, Akhtar dan Ersya Sepfrida, keluar sebagai juara. Di kategori dewasa, Erwan Prasetya dari Solo dan Selvina dari Boyolali mengungguli pesaingnya.

Prestasi luar biasa juga ditorehkan atlet cilik asal Klaten, Mikhayla, yang berhasil meraih posisi kedua di kategori U12 putri meskipun usianya baru menginjak 7 tahun. Sementara itu, Ersya Sepfrida, yang baru berusia 10 tahun, sukses menjadi juara pertama di kategori U18, menunjukkan potensi besar sebagai atlet masa depan.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Ketua Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) Klaten, Drs. Djoko Sutrisno, MM, serta dihadiri oleh Sekretaris Fespati Jawa Tengah, Muclas Ariesta. Ketua Panitia Angga Trisna menjelaskan bahwa kejuaraan ini merupakan agenda rutin Fespati Jateng untuk menyiapkan para atlet horsebow dalam menghadapi Festival Olahraga Nasional (Fornas) 2025 yang akan digelar di Lombok.

“Ajang ini juga menjadi bagian dari persiapan Klaten sebagai tuan rumah Piala KORMI 2025, yang akan digelar pada 31 Mei – 1 Juni mendatang,” ujar Angga.

Keberhasilan penyelenggaraan kejuaraan ini menandai keseriusan Klaten dalam membina dan mengembangkan olahraga panahan tradisional, sekaligus mengukuhkan perannya sebagai salah satu pusat kegiatan panahan di Jawa Tengah. (Nur) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *