Klaten, saktenane.com
Pedagang di pasar darurat yang rencananya akan segera dipindahkan ke pasar Desa Delanggu untuk sementara ini masih tertunda akibat adanya pandemi Covid-19.
Kepada saktenane.com, Kepala Desa Delanggu, Purwanto menyampaikan, pedagang akan dipindahkan setelah Covid-19 usai, sembari menunggu pembangunan los pasar yang belum selesai. Pembangunan pasar desa sudah dilakukan secara bertahap dengan anggaran kurang lebih 1 miliar rupiah.
“Lokasi pasar desa menggunakan tanah kas desa seluas 4.000 meter persegi. Di dalam kawasan pasar desa terbagi menjadi empat los pedagang,” ujar Purwanto, Kamis (19/11/2020).
Menurut Purwanto, sedikitnya ada 335 pedagang yang kini masih berjualan di tepi jalan. mereka terdiri dari pedagang makanan, sembako, daging, sayuran dan jajanan khas pasar tradisional. Keberadaan pedagang itu perlu diperhatikan dan difasilitasi agar tidak terlihat semrawut.
“Keberadaan pasar desa sangat penting, karena digunakan untuk menampung pedagang yang saat ini berjualan ditepi jalan (pasar darurat). Padahal jalan itu sangat ramai, maka nanti pedagangnya kita relokasi masuk ke dalam pasar desa,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Purwanto menjelaskan, selain los pedagang, nantinya di pasar itu juga akan dilengkapi sejumlah kios. Para pedagang pindahan dari pasar darurat dipersilahkan menempati los tanpa dipungut biaya retribusi.
“Penarikan retribusi hanya berlaku untuk kios, yang artinya sebagai biaya sewa tempat. Rencana disediakan 335 lapak untuk pedagang namun baru tersedia 310 lapak. Kekurangannya yang 25 lapak sedang dibangun saat ini, menggunakan anggaran dari BKK (Bantuan Keuangan Khusus) Kabupaten Klaten tahun 2020 sebesar 110 juta rupiah, ” jelasnya. (ino)