Sukoharjo, saktenane.com
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani mengatakan, saat ini BOR di RSUD Ir Soekarno sudah mencapai 94%. Untuk itu, RSUD sudah menyiapkan penambahan bed ICU dan juga bed ruang isolasi sebagai antisipasi terjadinya kenaikan kasus positif corona di Sukoharjo.
“Untuk BOR rumah sakit rujukan corona lainnya juga sudah mencapai 90%. Untuk itu, dibutuhkan dukungan semua elemen masyarakat dalam memutus mata rantai penyebaran virus. Disiplin dalam menerapkan prokes menjadi kunci utama untuk mencegah penyebaran virus corona,” ujarnya saat menyambut kedatangan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di RSUD Ir Soekarno Sukoharjo, Rabu (30/06/2021).
Bupati juga menambahkan segala upaya sudah dilakukan untuk menekan penyebaran virus covid-19 di Kabupaten Sukoharjo. Pemkab bekerja sama dengan Tiga Pilar ( TNI-Polri) akan lebih menggencarkan lagi dan sekaligus mengetatkan PPKM Mikro. Operasi-operasi yustisi terkait dengan penegakan protokol kesehatan juga terus digecarkan guna memutus mata rantai penularan Covid-19, serta menguatkan kegiatan Jogo Tonggo di lingkup RT.
“Covid ini benar-benar ada, Patuhi protokol kesehatan 5M, jangan di abaikan. Di tingkat RT dikuatkan kegiatan Jogo Tonggo guna untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19,” pinta Etik.
Pada kesempatan tersebut Ganjar mengatakan, kenaikan kasus positif corona harus diimbangi dengan penambahan bed dan nakes. Selain itu, juga memperbaiki manajemen karena saat ini di RSUD Ir Soekarno sudah terjadi antrean untuk masuk ICU.
“Diperlukan pengetatan-pengetatan situasi yang ada di masyarakat dan penegakan protokol kesehatan, yakni 5M. Yang bisa melawan virus corona ini bukan dokter atau perawat, tapi diri kita sendiri,” tegasnya.
Dikatakan Ganjar, nakes merupakan benteng terakhir sehingga jangan sampai benteng terakhir bobol.
“Hal itu bisa dilakukan dengan tentara-tentara yang hebat. Nah, untuk untuk menjadi tentara yang hebat, senjatanya cukup masker, tidak kelayapan dan juga tidak nongkrong bareng-bareng,” ujarnya.
Ganjar juga meminta vaksinasi terus digenjot agar target sasaran bisa selesai 100% hingga Juli. Jika sasaran prioritas selesai divaksin, daerah bisa mengajukan kuota vaksin selanjutnya dengan sasaran masyarakat yang lain.