Klaten, saktenane.com
Kisah Mbah Rubiyem (76) janda tua yang tinggal di gubug reot Desa Logede, Karangnongko menyedot perhatian warga Klaten. Kehidupannya yang terbatas dan sakit yang dialami mengundang simpati banyak pihak, tak terkecuali Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Klaten. Melalui Ketua Baznas Klaten Wibowo Muktiharjo, wanita tua yang hidup sebatang kara sedikit bisa berlega hati karena mendapat perhatian pemerintah dan sejumlah bantuan sosial yang diserahkan langsung, Selasa (21/09/2021) disaksikan tokoh masyarakat dan Kepala Desa setempat.
Bantuan berupa uang tunai senilai 5 juta untuk pembangunan rumah dan bantuan jaminan hidup senilai 250 ribu per bulan selama 12 bulan. Bantuan diserahkan melalui pengurus takmir Masjid An Nuur Desa Logede, Karangnongko.
“Kemarin kisah Mbah Rubiyem sempat viral di media sosial. Hari ini (Selasa, 21/09), Baznas Klaten bekerja sama dengan takmir masjid An Nuur setempat langsung ke rumah Mbah Rubiyem. Bantuan ini semoga bermanfaat dan meringankan beban Mbah Rubiyem. Baznas Klaten akan berusaha ada bagi masyarakat atau mustahik yang benar-benar membutuhkan” kata Wibowo Muktiharjo yang juga mantan Sekretaris Daerah Klaten di era 1990-an itu.
Wahyudi Martono (58) tokoh masyarakat kepada Tim Pemberitaan Dinas Kominfo Klaten (Selasa, 21/09) membenarkan kalau kisah Mbah Rubiyem yang hidup sebatang kara itu sempat viral di media sosial. Tidak hanya itu kehadiran tim Baznas Klaten pun ke rumah Mbah Rubiyem sempat diusir pulang.
“Betul kalau kisah Mbah Rubiyem ini sempat viral. Tapi maaf, kalau beliau sendiri itu mengalami gangguan kejiwaan. Maka tidak heran, ketika tim Baznas Klaten yang berniat memberi bantuan, tidak direspon baik oleh tuan rumah, malah dimarah-marahi oleh Mbah Rubiyem. Tapi semua maklum. Kita sebagai warga masyarakat, kami sangat hormat atas kepedulian Baznas Klaten dengan langkah-langkah konkrit yang langsung bermanfaat bagi masyarakat. Untuk perbaikan rumah Mbah Rubiyem, nanti Baznas Klaten akan bekerja sama dengan pemerintah desa setempat dan warga sekitar akan bergotong-royong. Harapannya rumah Mbah Rubiyem bisa lekas berdiri dan lebih layak untuk dihuni” ungkap Wahyudi.