Klaten, saktenane.com
KWT Desa Joho panen rupiah dari pekarangan rumah. Siapa sangka lahan-lahan pekarangan kosong di sekitar rumah ternyata bisa menyediakan kebutuhan pangan dan menjadi pendapatan bagi keluarga di masa pandemi seperti ini. Hal tersebut telah dirasakan oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Joho, Kecamatan Prambanan yang selama pandemi ini mereka giat memanfaatkan lahan pekarangan untuk ditanami sayuran dan bahkan untuk berternak.
Setidaknya terdapat 18 KWT yang tersebar di berbagai RT/RW di Desa Joho. Uniknya, mereka memberdayakan tanaman pangan juga sayur seperti terong, kangkung, cabai, tanaman obat dan sebagainya secara organik. Tak hanya itu beberapa KWT diantaranya memanfaatkan pekarangan dengan turut serta berternak ikan lele dan ayam joper.
Menariknya, selain memenuhi kebutuhan pangan, beberapa KWT yang ada di Desa Joho mampu menghasilkan keuntungan hingga jutaan rupiah hasil dari memanfaatkan pekarangan.
“Salah satunya adalah KWT Bersemi, tiap dua bulan sekali panen ayam bisa mendapatkan untung sampai 6 juta, kalau untuk tanaman sayur bisa sampai 500 ribu setiap bulannya, belum lagi hasil dari ternak ikan. Pemanfaatan pekarangan ini bisa membantu masyarakat selain untuk memenuhi kebutuhan pangan, bisa juga bernilai ekonomis” ungkap Kepala Desa Joho, Prambanan Yulis Tanto saat meninjau Kebun Sayur KWT Gemah Ripah, Jumat (28/08/2020).
Selain itu, Yulis menyebutkan bahwa dalam perawatan tanaman sayur dilakukan secara organik. Dirinya mengungkapkan bahwa KWT di desanya telah memanfaatan Maggot guna mendukung tanaman maupun ternak. Limbah organik masyarakat dapat disulap menjadi pupuk organik dengan memanfaatkan Maggot. Terlebih, Maggot menjadi sumber nutrisi yang tinggi untuk pakan ternak ikan maupun ayam.
Dirinya mengakui bahwa semenjak lahan pekarangan dimanfaatkan dengan baik, banyak keluarga yang bisa mandiri dalam kebutuhan pangan utamanya sayur.
Melihat aktifnya KWT di Desa Joho, Bupati Klaten Sri Mulyani secara langsung meninjau dan berkebun di salah satu pekarangan belakang Kantor Desa Joho. Di tengah pekarangan yang penuh dengan tanaman sayur, orang nomor satu di Kabupaten Klaten tersebut turut menanam sayuran terong dan memberi makan ternak lele.
Dirinya mengapresiasi peran warganya yang memanfaatkan lahan pekarangan dengan baik, terlebih ditengah situasi pandemi.
“Tentunya ibu-ibu ini kreatif memanfaatkaan lahannya untuk ditanami sayuran. Selain hasilnya bisa dipanen untuk dikonsumsi sendiri, juga bisa dimanfaatkan untuk menambah pendapatan. Ini luar biasa apalagi jika serentak seluruh ibu-ibu PKK baik di tingkat kabupaten, kecamatan, dan desa memanfaatkan lahan pekarangan yang ada” ujar Bupati Klaten Sri Mulyani.
Guna mendukung pemanfaatan pekarangan, Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Klaten Widiyanti mengungkapkan bahwa Pemerintah Kabupaten Klaten telah menggelontorkan dana 1,253 Miliar rupiah untuk kegiatan peningkatan, optimalisasi pekarangan dan pengembangan rumah pangan lestari yang akan dilaksanakan di 49 KWT di seluruh Klaten. Selain itu, Gubernur juga memberikan dana 390 juta rupiah untuk pemanfaatan pekarangan di 34 KWT di Klaten. (ino)