Klaten, saktenane.com
Pembelajaran tatap muka SMPN 1 Karangdowo masih dihentikan walaupun guru sudah sembuh. Dikarenakan salah satu guru terkonfirmasi positif Covid-19, kegiatan pembelajaran tatap muka di SMPN 1 Karangdowo, Kabupaten Klaten, untuk sementara masih dihentikan. Pembelajaran tetap berjalan secara online atau daring.
Saat ditemui saktenane.com Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kecamatan Karangdowo, Tomisila Adhitama, mengatakan, pembelajaran tatap muka terbatas di SMP tersebut sudah dihentikan selama sepekan terakhir atau mulai Senin (19/10/2020) setelah ada satu guru yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.
“Pembelajaran tatap muka dihentikan dulu selama dua pekan sampai akhir Oktober. Rencana untuk pembelajaran tatap muka terbatas akan dilaksanakan setelah ada koordinasi dengan dinas pendidikan,” ujar Tomisila Adhitama, Senin (26/10/2020).
Menurut Tomi, kondisi guru SMPN 1 Karangdowo yang sebelumnya dinyatakan positif Covid-19, saat ini sudah dinyatakan sembuh dikarenakan hasil swab test negatif. Guru yang bersangkutan berdomisili di Kecamatan Pedan dan saat ini masih melakukan isolasi mandiri.
“Dari informasi yang kami terima, guru yang sebelumnya dinyatakan positif sekarang posisinya sudah negatif, namun masih isolasi mandiri,” ungkapnya.
Sementara itu Kepala Sekolah SMPN 1 Karangdowo, Sunarto menyatakan, pemberhentian kegiatan pembelajaran tatap muka dihentikan sementara karena ada satu guru yang terkonfirmasi positif Covid-19, namun tidak terjadi kontak erat dengan pihak sekolah termasuk siswa.
” Kebetulan yang bersangkutan itu sudah sakit sebelum ada kegiatan pembelajaran tatap muka kemarin, jadi yang bersangkutan tidak pernah ke sekolah. Namun memang ada beberapa bapak ibu guru yang menengok ketika yang bersangkutan sedang sakit, sehingga kegiatan tatap muka dihentikan dulu untuk sementara,” terangnya, Senin (26/10/2020).
Ia menjelaskan, semua guru di SMPN 1 Karangdowo sudah melakukan rapid test dan dilanjutkan dengan swab test dengan hasil negatif.
“Untuk kegiatan pembelajaran tatap muka menunggu koordinasi dengan dinas dulu,” tuturnya. (ino)