Klaten, saktenane.com
Wilayah Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten tidak saja menjadi penghasil pasir Merapi atau sayur mayur segar saja. Seiring menjamurnya kedai – kedai kopi di Kemalang, kini minuman bercitarasa pahit tapi ngangenin itu kini menjelma menjadi magnet wisata yang banyak digandrungi wisatawan yang ingin menelanjangi kemolekan Merapi.
Tiga desa di kawasan rawan bencana seperti Sidorejo, Tegalmulyo dan Balerante makin bergairah menanam kopi. Dari waktu ke waktu penggemar minuman bercita rasa tinggi terus bertambah. Apalagi jika cuaca cerah, meneguk kopi dark jenis robusta atau arabika sambil menikmati pesona Merapi dijamin bakal menghadirkan kebahagiaan tersendiri.
Sri Widagdo sebagai Sekretaris Desa Sidorejo, Kemalang, Klaten mengaku di desa sejumlah warga mulai tertarik menanam budidaya kopi. Selain iklim dan cuacanya cocok, biji kopi yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan kedai-kedai kopi di sekitar Merapi dan buah tangan.
“Sidorejo sendiri ada 50 petani yang menanam kopi jenis robusta. Kira-kira ada 1.000 batang kopi ditanam di Sidorejo baik di pekarangan atau di tegal. Kebanyakan warga di sini adalah pertenak sapi dan petani sayur, selain aktifitas penambangan pasir” jelasnya, Sabtu (03/04/2021).
Ia mengatakan, di desa sudah ada dua kedai kopi yang dikelola oleh warga. Biar pun belum bisa rutin tiap hari, tapi setiap sabtu dan minggu banyak wisatawan Solo, Yogyakarta atau Klaten sendiri yang berkunjung untuk menikmati kopi sambil melihat puncak Merapi.
“Ada kedai Kopi Petruk dam satunya saya lupa. Kebetulan kedai Kopi Petruk ini dikelola kakak saya sendiri di Dukuh Bangan, Sidorejo. Kalau ke sini bagus pagi sebelum jam 09.00 WIB atau sore hari sebelum turun kabut seperti musin hujan sekarang ini. Kalau pas beruntung cuaca cerah, melihat Merapi sambil ngopi sangat luar biasa,” ujarnya.
Desa Sidorejo sendiri punya agenda wisata Wulupawetu yang biasa digelar menjalang turunnya bulan Ramadhan. Harapannya acara wisata itu bisa menarik kunjungan wisata.
“Semoga covid semakin aman jih. Desa Sidorejo dengan Bundes Sukadana mencoba memperkuat infrastruktur wisata di desa. Ada kopi dark atau medium dalam kemasan sebagai oleh-oleh, sayuran, wisata alam, kearifan budaya Merapi sampai homestay coba kami rintis. Hanya satu kendalanya, akses jalan menuju Deles Indah Desa Sidorejo belum memadai,” ungkapnya.(ino)